BILANGAN PRIMA
Dalam suatu pelajaran matematika di
ruang kelas, Pak Amir, guru matematika kita, sedang memberikan
pelajaran dengan topik bahasan bilangan prima. Dalam pembahasan
disampaikan bahwa bilangan prima adalah bilangan yang mempunyai 2 (dua)
faktor saja, atau dengan kata lain hanya dapat dibagi oleh bilangan 1
(satu) dan bilangan dirinya sendiri.
Tersebutlah seorang santri yang tinggal di pondok bernama Abdullah begitu terkesan dengan penjelasan tersebut.
Suatu hari Abdullah mendapat paket dari
orang tuanya berupa buah jeruk yang segar, besar dan berkualitas baik.
Paket tersebut dibawa ke kamar dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya
sekamar seraya berkata, “Kawan-kawan, lihatlah jeruk saya ini. Jeruk
ini seluruhnya adalah jeruk prima.”
Seorang santri yang satu kamar dengan
Abdullah berkata, “Maksud jeruk prima itu jeruk yang bagus, segar,
manis dan berkualitas baik?” Saya sependapat. Kalau begitu, kamu pasti
ingin membagi untuk kami jeruk prima tersebut kan …?”
Abdullah menjawab, “Oh, bukan begitu
maksud saya. Kawan-kawan masih ingat penjelasan guru matematika kita
tentang bilangan prima?, Nah, jeruk prima adalah jeruk yang tidak dapat
dibagi-bagi kecuali untuk bilangan satu atau dirinya sendiri, yaitu
untuk diri saya, orang satu-satunya yang mendapat bagian.”
Santri yang lain pun ikut berteriak, “Oh, dasar anak pelit …!”